Monthly Archives: July 2014

Entry Fantasy Fiesta 2012 – Pencari Warna

Tidakkah seharusnya dunia ini tidak hanya seperti ini? Kief memandangi foto di tangannya. Foto itu memperlihatkan selembar daun yang agak lebar. Setelah mengamatinya beberapa saat, anak laki-laki itu menempelkan foto tersebut ke halaman buku tulis yang terbuka di pangkuannya, lalu … Continue reading

Posted in Fantasy Fiesta

Entry Fantasy Fiesta 2011 – Jakarta Tunggu Kami

Karmo menjejakkan kaki di bumi Aceh, dan menghirup udaranya dalam-dalam. Setahun setelah tsunami yang meluluhlantakkan provinsi tersebut, juga sebagian dari Sumatra Utara, Aceh belum lagi pulih sepenuhnya. Kerusakan masih terlihat di mana-mana. Genangan air masih tersisa di sana-sini. Jalan-jalan masih … Continue reading

Posted in Fantasy Fiesta

Daftar Kata

Alleterre: Tumbuhan magis yang mengatur dan menjaga aliran grae di bumi. Tanaman tersebut berwujud kumpulan pohon-pohon kecil yang tumbuh menempel, batang-batang mereka saling melilit satu sama lain sampai membentuk sebuah batang raksasa. Daun-daun pohon tersebut juga saling terkait satu sama … Continue reading

Posted in Artefaktor

Daftar Mantra

Tir te perenna lo Lanthe, ava du te jenna mir siegha ru nin kuei lo tarn Atas nama Cahaya, berkati kami dengan perlindungan dari mara bahaya. (Mantra yang terukir di baju besi Ronny. Merupakan mantra perlindungan)

Posted in Artefaktor

Epilog

Para raghen dan tohsa berbaris keluar dari ruangan, meninggalkan Aryo sendirian. Pemuda itu membungkuk di atas meja besar yang terletak di tengah aula tersebut, mengamati imaji yang melayang di atas permukaannya. Sebuah peta tiga dimensi yang diciptakan dengan grae, nyaris … Continue reading

Posted in Artefaktor

Bab 29 – Galazentria, Dulu

Angin kembali bertiup kencang, menghempas tubuh Nadine. Gadis itu membuka mata dan menatap sekelilingnya. Ia dan yang lainnya berdiri di sebuah pelataran luas berbentuk lingkaran. Sejumlah pilar berulir berdiri di tepi pelataran tersebut, memagarinya. Tiang-tiang tersebut sudah tidak utuh dan … Continue reading

Posted in Artefaktor

Bab 28 – Alasan

Melinda menatap orang-orang di hadapannya dengan kecurigaan yang semakin bertambah seiring menit yang berlalu. Memandangi Nadine yang sedang duduk di sofa. Wajahnya amat pucat, dan lingkaran hitam membayangi mata gadis itu, seolah sudah berminggu-minggu ia kurang tidur. Di sebelah kanannya … Continue reading

Posted in Artefaktor

Bab 27 – Dua Dimensi

”Kamu ingat, aku pernah berkata kalau dimensi di dunia ini sebenarnya tidak hanya ada satu, tapi banyak?” Nadine memulai. Rei mengangguk. ”Seperti Ezon, dimensi asal kaum Gakka.”

Posted in Artefaktor

Bab 26 – Badai di Tengah Samudra

Reinald terombang-ambing dalam rasa sakit. Seluruh dunianya seperti hanya terdiri dari lautan gelap yang bergelombang dahsyat, sementara badai berkecamuk di sekitarnya. Ombak menerpanya tanpa ampun, membakar sekujur tubuhnya dengan api tak kasat mata. Sementara itu badai menerjangnya, menyayatkan rasa perih … Continue reading

Posted in Artefaktor

Bab 25 – Bola Varre

Nadine membuka mata. Kedua kelopaknya terasa amat berat, dan seluruh tubuhnya terasa amat kaku, seperti terbuat dari batu. Gadis itu mengerjap beberapa kali, lalu mengamati keadaan sekitarnya. Ia masih berada dalam kamarnya sendiri. Tirai menutupi setiap jendela yang ada di … Continue reading

Posted in Artefaktor