Category Archives: Artefaktor

Bab 3 – Kristal Beku

Dentingan bel terdengar nyaring di telinga Reinald, membuatnya mengerenyit. Bel sialan, bunyinya menusuk langsung ke dalam kepala, membuatnya berdenyut-denyut. Bau apel yang sebelumnya menggugah kini terasa memuakkan, seperti parfum yang bercampur keringat. Seseorang mengangkat kepala dari balik meja kasir, lalu … Continue reading

Posted in Artefaktor

Bab 2 – Kolektor

Awan berat menggelayuti langit petang Bandung ketika mobil memasuki pelataran hotel. Reinald duduk di kursi belakang, mengamati kendaraan yang beringsut dalam antrian menuju lobi depan. Ketika gilirannya tiba, pemuda itu mengucapkan pesan singkat pada Pak Dono untuk menunggunya, lalu melangkah … Continue reading

Posted in Artefaktor

Bab 1 – Gadis Es

Butiran air hujan memukuli kaca depan mobil, menciptakan cipratan-cipratan bundar seolah puluhan anak kecil di langit iseng melempari kendaraan dengan balon air. Reinald menyilangkan kedua lengan di dada dan menatap pemandangan yang berlalu di luar jendela. Kota macam apa ini? … Continue reading

Posted in Artefaktor